cari tentang islami

Saturday, November 13, 2010

ETIKA/TATA CARA MEMBACA AL-QUR'AN


Saudara-saudaraku yang saya cintai dan saya sayangi, pada kesempata kali ini saya ingin berbagi ilmu pengetahuan tentang tata cara membaca alquran. Karena mungkin saudara-saudaraku masih bimbang/ragu tentang tata cara/etika membaca alquran, dan mudah-mudahan kutipan kali ini dapat menjawab semua keraguan. Amiin.
Etika membaca al-Quran
 
  Sebaiknya orang yang membaca al-Quran dalam keadaan suci/berwudhu, 
suci pakaian,badan,tempat,dan dianjurkan untuk menggosok gigi. Bebas dari junub bagi yang laki-laki dan bebas dari haid bagi yang perempuan.
Allah SWT berfirman yang artinya:
“Tidak akan menyentuhnya(alquran) kecuali orang-orang yang disucikan.”(Q.S. alwaqiah: 79).
2.      Selain tempatnya harus suci, hendaknya memilih tempat yang tenang dan dalam waktu yang pas, karena yang demikian itu akan memberi dampak positif bagi para pembaca al-Quran, karena jika tempat tenang, pembacaan al-quran akan lebih menjiwai dan berkonsentrasi akan bacaan yang dibacanya.
3.     
Hendaknya memulai tilawah dengan ta’awwudz
karena Allah SWT berfirman yang artinya:
“Apabila kamu akan membaca Al-Quran , maka memohon perlindunganlah kamu kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk” (Q.S. An nahl:98).
Dan sesudah membaca taawwudz hendaklah membaca basmalah kecuali pada surat at-taubah(tidak membaca basmalah).
4.      
 Hendaknya selalu memperhatikan hukum-hukum tajwid dan membunyikan huruf sesuai dengan makhrajnya serta bacalah dengan tartil(perlahan-perlahan)
Karena Allah berfirman yang artinya:
“Dan bacalah alquran itu dengan perlahan-lahan”(Q.S.al-muzzammil:4)
Maksudnya bacalah dengan teliti,cermat,konsentarasi,dan sesuai hukum tajwid karena semua itu hanya bisa dilakukan jika membacanya hati-hati/perlahan-lahan(kecuali bagi yang sudah cerdas dalam membaca alquran, maka boleh untuk mempercepat bacaanya karena beliau sudah tahu hukumnya).
5.     
Disunahkan memperpanjang bacaan dan memperindah suara disaat membacanya.
Annas bin Malik pernah ditanya, “bagaimana  bacaan nabi terhadap alquran?”
Annas menjawab, “bacaannya mad(panjang), nabi membaca bismillahirrahmanirrahim, beliau memanjangkan bismillah, dan memanjangkan arrahmani serta memanjangkan arrahim”(H.R.Al-bukhori)
Maksudnya membacanya sesuai dengan  makhraj(panjang/pendeknya), jika madnya 2 harakat dibacanya harus 2 harakat(kecuali bagi yang sudah cerdas bacaan alqurannya maka untuk itu tidak dipermasalahkan lagi,boleh yang 5 menjadi 2 harakat, dengan membandingkan harakat yang satu dengan yang lainnya karena beliau sudah tahu hukumnya, tetapi alangkah lebih baiknya membaca alquran harus sesuai makhraj)
Dan pada hadits lain rasulullah bersabda “hiasilah suara kalian dengan alquran”(H.R. Abu daud).
Maksudnya dalam membaca alquran disunahkan memperindah bacaannya, tetapi jika memang masih tahap pembalajaran hal ini tidak menjadi masalah yang besar, karena dalam pembelajaran bacaan alquran juga ada tahap-tahapannya.

6.      Hendaknya membaca sambil merenungkan dan menghayati makna yang terkandung pada ayat-ayat yang dibaca.
Maksudnya jika kita membaca alquran tentang surga maka tanamkan keyakinan dalam hati bahwa Allah SWT telah mempersiapkan surga bagi orang-orang yang bertaqwa dan berdoa agar dimasukkan kedalam surga, dan jika membaca tentang neraka maka tanamkan dalam hati bahwa Allah SWT telah mempersiapkan neraka untuk orang-orang yang tidak memetuhi perintah Allah dan Rasulnya, dan berdoa agar dijauhkan sejauh-jauhnya dari neraka. Karena di dalam hadits Hudzaifah beliau menuturkan:
“…..Apabila nabi membaca ayat (alquran) yang mengandung makna bertasbih(kepada Allah) maka beliau bertasbih, dan apabila membaca ayat yang mengandung doa, maka beliau berdoa, dan apabila membaca ayat yang bermakna meminta perlindungan(kepeda Allah) maka beliau meminta perlindungan.”. (H.R.Muslim).
Oleh karena itu sebagai warga indonesia kita juga harus mempunyai alquran terjemahan indonesia yang dapat dipercaya sumbernya, agar kita bisa memahami makna yang terkandung pada setiap bacaan alquran.
Dan didalam alquran Allah SWT  berfirman yang artinya:
“ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang orang yang mempunyai pikiran”(Q.S. Shad: 29).
Maksudnya dalam pembacaan alquran kita dituntut oleh Allah untuk mempelajari maknanya yang terkandung dalam alquran agar yang membaca mendapat pelajaran, itulah yang dilakukan bagi orang-orang yang berfikir.
7.     
Hendaklah mendengarkan bacaan alquran dengan baik dan diam(tidak berbicara) ketika ada orang membaca alquran,
Allah SWT berfirman yang artinya :
“Dan apabila alquran dibacakan, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”(Q.S. al-a’raf: 204).

8.      Hendaknya selau menjaga alquran dan tekun membacanya dan mempelajarinya sehingga tidak lupa.
Rasulullah bersabda:
“Peliharalah alquran baik-baik kerena demi tuhan yang diriku berada ditangan-Nya, ia benar-benar lebih liar(mudah lepas) daripada unta yang terikat di tali kendalinya.” (H.R. Al-bukhori).
Maksudnya jika kita tidak membacanya, mempelajarinya, dan mengamalkannya maka sewaktu-waktu alquran itu akan tidak akan dipedulikan lagi, dan cepat atau lambat alquran akan hilang ditelan jaman, itulah salah satu tanda hari kiamat. Oleh karena itu kita harus melestarikan alquran dengan cara seperti yang disebutkan diatas.
9.       
Termasuk sunnah, berhenti membaca bila sudah mengantuk.
Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila salah seorang dari kamu bangun di malam hari, lalu lisannya merasa sulit untuk membaca alquran hingga tidak menyadari apa yang ia baca, maka hendaknya ia berbaring (tidur).”(H.R.Muslim).
Maksudnya jika sudah mengantuk dalam pembacaan alquran, maka lebih baik ia tidur, karena takutnya ia tidak menyadari apa yang ia baca, atau bacaannya tidak sesuai dengan apa yang seharusnya ia baca.
{dikutip dari majalah hidayah edisi juli 2003 dengan perubahan}

Sekian kutipan dari saya, mudah-mudahan bermanfaat.
Jazakumullah khairan katriran.